22+ Tempat Wisata di Payakumbuh (Sumatera Barat) Yang Bagus Dikunjungi!!
Inilah beberapa rekomendasi tempat wisata di Payakumbuh (Sumatera Barat) yang bagus untuk dikunjungi. Seperti diketahui, Payakumbuh adalah salah satu kota yang lokasinya berada di Provinsi Sumatera Barat.
Walaupun bukan kota terbesar di Provinsi Sumatera Barat, namun kota yang dijuluki " Kota Batiah " ini mempunyai sejumlah tempat wisata, yang membuat para wisatawan tertarik berkunjung ke kota ini.
Mulai dari beragam tempat wisata alam hingga beberapa tempat wisata buatan lainnya. Lantas, apa saja tempat wisata di Payakumbuh (Sumatera Barat) yang bagus untuk dikunjungi tersebut? Berikut ulasannya.
Tempat wisata di Payakumbuh (Sumatera Barat) yang bagus dikunjungi pertama yaitu Padang Mangateh. Padang Mangateh adalah sebuah padang rumput yang menawarkan pemandangan yang sangat indah.
Padang rumput seluas 289 hekar ini sangat instagramable. Bahkan, tidak sedikit wisatawan yang membanding-bandingkannya dengan beberapa tempat wisata alam yang ada di Negara Selandia Baru (New Zealand).
Jika kamu penasaran dengan padang rumput yang difungsikan sebagai tempat peternakan sapi ini? Kamu bisa mengunjunginya di Jalan Padang Mangatas, Desa Mungo, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Walaupun bukan kota terbesar di Provinsi Sumatera Barat, namun kota yang dijuluki " Kota Batiah " ini mempunyai sejumlah tempat wisata, yang membuat para wisatawan tertarik berkunjung ke kota ini.
Mulai dari beragam tempat wisata alam hingga beberapa tempat wisata buatan lainnya. Lantas, apa saja tempat wisata di Payakumbuh (Sumatera Barat) yang bagus untuk dikunjungi tersebut? Berikut ulasannya.
22+ Tempat Wisata di Payakumbuh (Sumatera Barat) Yang Bagus Dikunjungi
#1. Padang Mangateh
 |
| Padang Mangateh |
Padang rumput seluas 289 hekar ini sangat instagramable. Bahkan, tidak sedikit wisatawan yang membanding-bandingkannya dengan beberapa tempat wisata alam yang ada di Negara Selandia Baru (New Zealand).
Jika kamu penasaran dengan padang rumput yang difungsikan sebagai tempat peternakan sapi ini? Kamu bisa mengunjunginya di Jalan Padang Mangatas, Desa Mungo, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota.
BACA JUGA: 20+ Tempat Wisata di Solok (Sumatera Barat) Yang Lagi Hits!!
Dinamakan " Air Terjun Lubuak Bulan ", karena air terjun ini mempunyai lubuk yang bentuknya mirip seperti bulan sabit, dengan dikelilingi oleh beberapa tebing yang tinggi disekitar air terjun tersebut.
Jika kamu penasaran dan ingin mengunjungi Air Terjun Lubuak Bulan ini? Kamu bisa mengunjunginya langsung di Desa Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kota Payakumbuh juga " cukup " dikenal dengan Jembatan Kelok Sembilan-nya. Dimana, disekeliling jembatan ini terhampar pemandangan alam berupa perbukitan-perbukitan hijau yang sangat indah.
Jembatan Kelok Sembilan merupakan sebuah ruas jalan penghubung antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau, yang diapit oleh dua cagar alam yakni Cagar Alam Harau, dan Cagar Alam Air Putih.
Jembatan Kelok Sembilan ini berada kurang lebih 30 kilometer di sebelah timur dari Kota Payakumbuh, atau lebih tepatnya berada di Desa Jorong Air Putih, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kesan pertama yang muncul ketika berada di dalam goa ini adalah sunyi, sedikit gelap, dan sedikit menyeramkan. Namun, jika kamu menyorot ke beberapa sudut goa-nya, maka akan ditemukan sejumlah formasi batuan stalagmit dan stalagtit yang menggagumkan.
Goa Ngalau Indah ini bisa kamu kunjungi di Desa Pakan Sinayan, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh. Biasanya, tiket masuk goa ini antara Rp 5.000 sampai dengan Rp 10.000 perorang.
Dinamakan " Ngalau Sampik " karena ukuran goa ini sempit atau tidak lebih besar dibandingkan Goa Ngalau Indah yang berada di sebelahnya. Goa ini terkenal dengan pemandangan hutannya yang cantik dan masih asri.
Sehingga, setelah berkunjung kedua goa tersebut, kamu bisa langsung berkunjung ke Puncak Marajo ini. Hanya saja, kamu harus melakukan trekking sekitar 1 kilometer dari Goa Ngalau Indah, dan Goa Ngalau Sampik untuk mencapai Puncak Marajo.
Namun, semua rasa lelah trekking tersebut, akan terbayar setelah sampai ke lokasi Puncak Marajo. Pasalnya, Puncak Marajo adalah sebuah puncak bukit yang menawarkan pemandangan alam yang sangat mempesona.
Jembatan Ratapan Ibu ini mempunyai sejarah yang kelam. Pasalnya, jembatan ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1818 silam dengan mengunakan tenaga paksa dari rakyat Indonesia.
Jembatan yang melintasi Sungai Batang Agam ini dibangun dengan tujuan untuk menghubungkan antara Pasar Payakumbuh dengan Nagari Aie Tabik, yaitu salah satu desa di Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh.
Dinamakan " Jembatan Ratapan Ibu ", karena jembatan pernah digunakan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengeksekusi para pemuda pribumi, dan jasadnya langsung dibuang ke Sungai Batang Agam.
Namun, dibalik sejarahnya yang cukup kelam bagi bangsa Indonesia tersebut. Ternyata, Jembatan Ratapan Ibu ini cukup populer dijadikan sebagai salah satu tempat tujuan wisata di Kota Payakumbuh.
Tempat wisata yang berada di Kaki Gunung Sago, atau lebih tepatnya berada di Nagari Aua Kuniang, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh ini berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Payakumbuh.
Namun perlu diingat, sebelum berwisata ke Panorama Ampangan ini, harus mempersiap diri terlebih dahulu. Pasalnya, di tempat wisata ini masih minim penjual makanan dan minuman, serta fasilitas pendukung lainnya.
Kapalo Banda Taram adalah sebuah danau dengan pemandangan alam berupa pepohonan hijau, yang dipadu dengan bentang persawahan yang " cukup " luas, sehingga menciptakan suasana yang nyaman dan menyegarkan.
Kalau kamu penasaran seperti apa panorama yang ditawarkan oleh Kapalo Banda Taram ini? Kamu bisa mengunjungi tempat wisata ini di Nagari Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Tempat wisata di Payakumbuh (Sumatera Barat) yang juga bagus untuk dikunjungi berikutnya yaitu Lembah Harau. Lembah Harau adalah sebuah lembah yang diapit oleh dua bukit dengan tebing setinggi 150 meter.
Lembah Harau ini memiliki panorama yang sangat epik dengan sejumlah objek wisata alam yang menarik untuk dikunjungi, mulai dari tebing, air terjun, hingga sungai-sungai kecil, dan lain sebagainya.
Bahkan, ada sebagian wisatawan yang membanding-bandingkannya dengan Taman Nasional Yosemite, yang ada di Sierra Nevada, Amerika Serikat. Sesuai dengan namanya, Lembah Harau ini berada di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Hanya saja, bukit yang lokasinya berada di Desa Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota ini belum dikelola dengan baik, sehingga fasilitas pendukung di tempat wisata ini belum memadai.
Disamping itu, Bukik Bulek Taram juga dikelilingi oleh rawa-rawa yang diketahui memiliki banyak sekali ikan air tawar. Sehingga, rawa-rawa di Bukik Bulek Taram tersebut sering dijadikan spot memancing.
Tahukah kamu? Kalau sosok Tan Malaka, yaitu salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia itu berasal dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Hal ini bisa dibuktikan dengan keberadaan Rumah Tan Malaka, yang sekarang menjadi salah satu objek wisata sejarah di Desa Pandan Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Rumah tua yang diperkirakan dibangun pada tahun 1936 silam tersebut merupakan sebuah rumah, dimana Tan Malaka menghabiskan masa-masa kecilnya, sebelum akhirnya dia hijrah ke Kota Bukittinggi.
Setelah Kejuaraan Nasional Paralayang berakhir, lokasi tempat penyelenggaran Kejuaraan Nasional Paralayang tersebut pun dijadikan sebagai tempat untuk menonton para atlet paralayang profesional berlatih.
Salah satu keunggulan kolam pemandian ini, yakni airnya berasal langsung dari mata air di sebuah perbukitan. Disamping itu, para pengunjung yang mandi di kolam pemandian ini juga akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang hijau.
Bukan hanya itu saja, tidak begitu jauh dari kolam pemandian yang berada di Nagari Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota ini juga terdapat sebuah air terjun setinggi 100 meter.
Bukit yang berada di Desa Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota ini memiliki beberapa nama, seperti Bukit Batu Belubus, Bukit Batu Manda, Puncak Manda, dan Bukit Manda.
Salah satu keunikan dari bukit ini, yakni terdapat sebuah tebing batu di bagian puncak bukitnya yang dinamakan " Batu Belubus ". Konon katanya, Batu Belubus tersebut dipercaya memiliki kekuatan magis.
Selain Batu Belubus, di puncak bukitnya juga terdapat beberapa tebing batu lainnya seperti Batu Biliak, Batu Bakoca, Batu Palano, dan Batu Manggigia, yang lokasinya tidak begitu jauh dari Batu Belubus.
Air terjun ini masih berada didalam kawasan Lembah Halau, dan para pengunjung harus menempuh perjalanan kurang lebih 10 kilometer dari pintu gerbang masuk Lembah Halau untuk mencapai lokasi air terjun yang dikenal memiliki tujuh tingkatan ini.
Bukit Kelinci adalah salah satu tempat wisata baru di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota, yang kekinian. Pasalnya, tempat wisata ini baru dibuka secara resmi pada tanggal 17 Juni 2018 lalu.
Bukit Kelinci merupakan sebuah peternakan kelinci, yang lokasinya didesain khas eropa dengan beragam spot foto selfie kekinian, mulai dari kincir angin, hingga payung warna-warni, dan lain sebagainya.
Salah satu kelebihan kolam pemandian di tempat wisata ini, yakni airnya selalu segar. Pasalnya, air di kolam pemandian ini bersumber langsung dari mata air di sebuah perbukitan, dan selalu mengalir setiap detiknya.
Jika kamu ingin bermain air di kolam pemandian ini? Kamu bisa mengunjunginya di Desa Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota. Biasanya, kolam pemandian ini buka setiap hari kecuali hari kamis, dari pukul 13:00 - 17:00.
Dari Goa Ngalau Seribu, para pengunjung bisa menikmati pemandangan Lembah Halau secara sempurna. Disamping itu, di sekitar tempat wisata juga terdapat sebuah air terjun bernama Air Terjun Ngalau Seribu.
Ada beragam jenis wahana air di Atlantika Wahana Tirta ini, mulai dari Kids Pool, Spiral Slide, Double Flash, Kolam Umum, Ember Tumpah, Badut, Jamur, hingga Air Mancur, dan lain sebagainya.
Menariknya lagi, Air Mancurnya muncul dari lantai dasar di pinggiran kolam, sehingga lebih disukai oleh anak-anak. Tempat wisata ini bisa dikunjungi di Jalan Imam Bonjol RT/RW 01/02, Kelurahan Padang Datar, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh.
Nagari Seribu Menhir adalah sebuah peninggalan purbakala, mulai dari menhir, batu dakon, punden berundak-berundak, batu tapak, batu jajak ayam, hingga lumpang batu, dan masih banyak lagi lainnya.
Jika kamu penasaran seperti apa Nagari Seribu Menhir ini? Kamu bisa mengunjunginya langsung di Nagari Maek, atau Nagari Mahat, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Rumah Gadang Sungai Beringin yang lokasinya berada di Desa Sungai Beringin, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota ini diresmikan pada tanggal 9 Januari 1994 oleh Menteri Pariwisata.
Tujuan dibangunnya rumah ini, yaitu untuk mengenalkan kebudayaan Minangkabau kepada masyarakat luar. Dan sampai sekarang, Rumah Gadang Sungai Beringin ini masih sering dikunjungi wisatawan.
#2. Air Terjun Lubuak Bulan
Tempat wisata di Payakumbuh (Sumatera Barat) yang bagus dikunjungi berikutnya yaitu Air Terjun Lubuak Bulan. Air terjun setinggi 50 meter ini berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Payakumbuh.Dinamakan " Air Terjun Lubuak Bulan ", karena air terjun ini mempunyai lubuk yang bentuknya mirip seperti bulan sabit, dengan dikelilingi oleh beberapa tebing yang tinggi disekitar air terjun tersebut.
Jika kamu penasaran dan ingin mengunjungi Air Terjun Lubuak Bulan ini? Kamu bisa mengunjunginya langsung di Desa Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota.
#3. Jembatan Kelok Sembilan
 |
| Jembatan Kelok Sembilan |
Jembatan Kelok Sembilan merupakan sebuah ruas jalan penghubung antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau, yang diapit oleh dua cagar alam yakni Cagar Alam Harau, dan Cagar Alam Air Putih.
Jembatan Kelok Sembilan ini berada kurang lebih 30 kilometer di sebelah timur dari Kota Payakumbuh, atau lebih tepatnya berada di Desa Jorong Air Putih, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
#4. Ngalau Indah
Ngalau Indah adalah salah satu tempat wisata alam berupa goa di Kota Payakumbuh. Dimana, Goa Ngalau Indah ini dikenal banyak mempunyai formasi batuan stalagmit dan stalagtit yang menggagumkan di dalamnya.Kesan pertama yang muncul ketika berada di dalam goa ini adalah sunyi, sedikit gelap, dan sedikit menyeramkan. Namun, jika kamu menyorot ke beberapa sudut goa-nya, maka akan ditemukan sejumlah formasi batuan stalagmit dan stalagtit yang menggagumkan.
Goa Ngalau Indah ini bisa kamu kunjungi di Desa Pakan Sinayan, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh. Biasanya, tiket masuk goa ini antara Rp 5.000 sampai dengan Rp 10.000 perorang.
#5. Ngalau Sampik
Selain Goa Ngalau Indah, ada satu lagi tempat wisata alam berupa goa di Kota Payakumbuh, yaitu Goa Ngalau Sampik. Lokasinya pun ini tidak begitu jauh dari Goa Ngalau Indah, sehingga bisa dikunjungi dalam satu kunjungan.Dinamakan " Ngalau Sampik " karena ukuran goa ini sempit atau tidak lebih besar dibandingkan Goa Ngalau Indah yang berada di sebelahnya. Goa ini terkenal dengan pemandangan hutannya yang cantik dan masih asri.
#6. Puncak Marajo
Tempat wisata di Payakumbuh (Sumatera Barat) yang bagus dikunjungi selanjutnya yaitu Puncak Marajo. Puncak Marajo ini berada di lokasinya yang sama dengan Goa Ngalau Indah, dan Goa Ngalau Sampik.Sehingga, setelah berkunjung kedua goa tersebut, kamu bisa langsung berkunjung ke Puncak Marajo ini. Hanya saja, kamu harus melakukan trekking sekitar 1 kilometer dari Goa Ngalau Indah, dan Goa Ngalau Sampik untuk mencapai Puncak Marajo.
Namun, semua rasa lelah trekking tersebut, akan terbayar setelah sampai ke lokasi Puncak Marajo. Pasalnya, Puncak Marajo adalah sebuah puncak bukit yang menawarkan pemandangan alam yang sangat mempesona.
#7. Jembatan Ratapan Ibu
 |
| Jembatan Ratapan Ibu |
Jembatan yang melintasi Sungai Batang Agam ini dibangun dengan tujuan untuk menghubungkan antara Pasar Payakumbuh dengan Nagari Aie Tabik, yaitu salah satu desa di Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh.
Dinamakan " Jembatan Ratapan Ibu ", karena jembatan pernah digunakan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengeksekusi para pemuda pribumi, dan jasadnya langsung dibuang ke Sungai Batang Agam.
Namun, dibalik sejarahnya yang cukup kelam bagi bangsa Indonesia tersebut. Ternyata, Jembatan Ratapan Ibu ini cukup populer dijadikan sebagai salah satu tempat tujuan wisata di Kota Payakumbuh.
#8. Panorama Ampangan
Panorama Ampangan adalah sebuah tempat wisata di Payakumbuh yang menawarkan pemandangan alam yang sangat indah. Sehingga tidak heran jika tempat ini selalu menjadi tujuan wisata favorit bagi warga Kota Payakumbuh, dan Kabupaten Lima Puluh Kota.Tempat wisata yang berada di Kaki Gunung Sago, atau lebih tepatnya berada di Nagari Aua Kuniang, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh ini berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Payakumbuh.
Namun perlu diingat, sebelum berwisata ke Panorama Ampangan ini, harus mempersiap diri terlebih dahulu. Pasalnya, di tempat wisata ini masih minim penjual makanan dan minuman, serta fasilitas pendukung lainnya.
#9. Kapalo Banda Taram
Dulunya, tempat wisata ini hanyalah sebuah saluran irigasi. Namun sekarang, kawasan ini sudah berubah menjadi sebuah tempat wisata alam, yang berhasil menarik " cukup " banyak kunjungan wisatawan.Kapalo Banda Taram adalah sebuah danau dengan pemandangan alam berupa pepohonan hijau, yang dipadu dengan bentang persawahan yang " cukup " luas, sehingga menciptakan suasana yang nyaman dan menyegarkan.
Kalau kamu penasaran seperti apa panorama yang ditawarkan oleh Kapalo Banda Taram ini? Kamu bisa mengunjungi tempat wisata ini di Nagari Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
#10. Lembah Harau
 |
| Lembah Harau |
Lembah Harau ini memiliki panorama yang sangat epik dengan sejumlah objek wisata alam yang menarik untuk dikunjungi, mulai dari tebing, air terjun, hingga sungai-sungai kecil, dan lain sebagainya.
Bahkan, ada sebagian wisatawan yang membanding-bandingkannya dengan Taman Nasional Yosemite, yang ada di Sierra Nevada, Amerika Serikat. Sesuai dengan namanya, Lembah Harau ini berada di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
#11. Bukik Bulek Taram
Bukik Bulek Taram adalah sebuah bukit batu berukuran lumayan besar dengan bentuk bundar. Dimana, dibagian puncaknya menonjol, dan dikaki bukitnya terhampar dataran dengan rerumputan yang hijau.Hanya saja, bukit yang lokasinya berada di Desa Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota ini belum dikelola dengan baik, sehingga fasilitas pendukung di tempat wisata ini belum memadai.
Disamping itu, Bukik Bulek Taram juga dikelilingi oleh rawa-rawa yang diketahui memiliki banyak sekali ikan air tawar. Sehingga, rawa-rawa di Bukik Bulek Taram tersebut sering dijadikan spot memancing.
#12. Rumah Tan Malaka
 |
| Rumah Tan Malaka |
Hal ini bisa dibuktikan dengan keberadaan Rumah Tan Malaka, yang sekarang menjadi salah satu objek wisata sejarah di Desa Pandan Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Rumah tua yang diperkirakan dibangun pada tahun 1936 silam tersebut merupakan sebuah rumah, dimana Tan Malaka menghabiskan masa-masa kecilnya, sebelum akhirnya dia hijrah ke Kota Bukittinggi.
#13. Paralayang di Taeh Bukik
Tempat wisata ini bermula dari Kejuaraan Nasional Paralayang yang diselenggarakan pada tanggal 9 - 14 Juni 2015 lalu di Gunung Bungsu, Desa Taeh Bukik, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota.Setelah Kejuaraan Nasional Paralayang berakhir, lokasi tempat penyelenggaran Kejuaraan Nasional Paralayang tersebut pun dijadikan sebagai tempat untuk menonton para atlet paralayang profesional berlatih.
#14. Aia Baba Halaban
Tempat wisata di Payakumbuh (Sumatera Barat) yang bagus dikunjungi para wisatawan berikutnya yaitu Aia Baba Halaban. Aia Baba Halaban merupakan sebuah kolam pemandian untuk meyegarkan diri.Salah satu keunggulan kolam pemandian ini, yakni airnya berasal langsung dari mata air di sebuah perbukitan. Disamping itu, para pengunjung yang mandi di kolam pemandian ini juga akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang hijau.
Bukan hanya itu saja, tidak begitu jauh dari kolam pemandian yang berada di Nagari Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota ini juga terdapat sebuah air terjun setinggi 100 meter.
#15. Bukit Batu Belubus
 |
| Bukit Batu Belubus |
Salah satu keunikan dari bukit ini, yakni terdapat sebuah tebing batu di bagian puncak bukitnya yang dinamakan " Batu Belubus ". Konon katanya, Batu Belubus tersebut dipercaya memiliki kekuatan magis.
Selain Batu Belubus, di puncak bukitnya juga terdapat beberapa tebing batu lainnya seperti Batu Biliak, Batu Bakoca, Batu Palano, dan Batu Manggigia, yang lokasinya tidak begitu jauh dari Batu Belubus.
#16. Air Terjun Sarasah Murai Gantiang
Selain Air Terjun Lubuak Bulan, ada satu lagi tempat wisata di Payakumbuh berupa air terjun, yang juga " cukup " menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan, yaitu Air Terjun Sarasah Murai Gantiang.Air terjun ini masih berada didalam kawasan Lembah Halau, dan para pengunjung harus menempuh perjalanan kurang lebih 10 kilometer dari pintu gerbang masuk Lembah Halau untuk mencapai lokasi air terjun yang dikenal memiliki tujuh tingkatan ini.
#17. Bukit Kelinci
Sampai sekarang, banyak bermunculan tempat wisata baru yang mengusung konsep alam dan spot kekinian di Indonesia, salah satunya adalah Bukit Kelinci di Kaki kaki Gunung Sago, Desa Daya Bangun, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kabupaten Lima Puluh Kota.Bukit Kelinci adalah salah satu tempat wisata baru di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota, yang kekinian. Pasalnya, tempat wisata ini baru dibuka secara resmi pada tanggal 17 Juni 2018 lalu.
Bukit Kelinci merupakan sebuah peternakan kelinci, yang lokasinya didesain khas eropa dengan beragam spot foto selfie kekinian, mulai dari kincir angin, hingga payung warna-warni, dan lain sebagainya.
#18. Batang Tabik
Tempat wisata di Payakumbuh (Sumatera Barat) yang juga bagus untuk kamu kunjungi selanjutnya yaitu Batang Tabik. Batang Tabik merupakan sebuah tempat wisata keluarga berupa kolam pemandian.Salah satu kelebihan kolam pemandian di tempat wisata ini, yakni airnya selalu segar. Pasalnya, air di kolam pemandian ini bersumber langsung dari mata air di sebuah perbukitan, dan selalu mengalir setiap detiknya.
Jika kamu ingin bermain air di kolam pemandian ini? Kamu bisa mengunjunginya di Desa Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota. Biasanya, kolam pemandian ini buka setiap hari kecuali hari kamis, dari pukul 13:00 - 17:00.
#19. Goa Ngalau Seribu
Selain Goa Ngalau Indah, dan Goa Ngalau Sampik, ada satu lagi tempat wisata di Payakumbuh alam berupa goa, yaitu Goa Ngalau Seribu. Goa Ngalau Seribu ini masih berada didalam kawasan Lembah Halau.Dari Goa Ngalau Seribu, para pengunjung bisa menikmati pemandangan Lembah Halau secara sempurna. Disamping itu, di sekitar tempat wisata juga terdapat sebuah air terjun bernama Air Terjun Ngalau Seribu.
#20. Atlantika Wahana Tirta
Jika kamu sedang mencari wahana untuk bermain air berupa waterpark disekitar Kota Payakumbuh! Maka, Atlantika Wahana Tirta adalah salah satu pilihan yang paling direkomendasikan untuk kamu pilih.Ada beragam jenis wahana air di Atlantika Wahana Tirta ini, mulai dari Kids Pool, Spiral Slide, Double Flash, Kolam Umum, Ember Tumpah, Badut, Jamur, hingga Air Mancur, dan lain sebagainya.
Menariknya lagi, Air Mancurnya muncul dari lantai dasar di pinggiran kolam, sehingga lebih disukai oleh anak-anak. Tempat wisata ini bisa dikunjungi di Jalan Imam Bonjol RT/RW 01/02, Kelurahan Padang Datar, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh.
#21. Nagari Seribu Menhir
 |
| Nagari Seribu Menhir |
Jika kamu penasaran seperti apa Nagari Seribu Menhir ini? Kamu bisa mengunjunginya langsung di Nagari Maek, atau Nagari Mahat, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
#22. Rumah Gadang Sungai Beringin
Tempat wisata di Payakumbuh (Sumatera Barat) yang patut dipertimbangkan dikunjungi berikutnya yaitu Rumah Gadang Sungai Beringin. Rumah Gadang Sungai Beringin adalah sebuah rumah khas masyarakat Payakumbuh.Rumah Gadang Sungai Beringin yang lokasinya berada di Desa Sungai Beringin, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota ini diresmikan pada tanggal 9 Januari 1994 oleh Menteri Pariwisata.
Tujuan dibangunnya rumah ini, yaitu untuk mengenalkan kebudayaan Minangkabau kepada masyarakat luar. Dan sampai sekarang, Rumah Gadang Sungai Beringin ini masih sering dikunjungi wisatawan.
 Yang Bagus Dikunjungi!!){kind=link}