Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

7+ Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo Yang Wajib Diketahui!!

Beberapa peninggalan Kerajaan Gowa Tallo di Sulawesi Selatan berikut ini sangat yang wajib diketahui. Perlu diketahui, Kerajaan Gowa Tallo atau kadang juga disebut " Kerajaan Goa " adalah salah satu kerajaan besar yang pernah berjaya di Sulawesi Selatan.

Pada awalnya, kerajaan ini terdiri dari beberapa kerajaan kecil yang terus menerus bertikai. Kemudian, kerajaan-kerajaan kecil tersebut bersatu menjadi Kerajaan Gowa Tallo pada awal abad ke-16 masehi.

Selama berdiri, Kerajaan Gowa Tallo sudah meninggalkan beberapa tempat dan benda bersejarah yang menarik untuk diketahui. Lantas, apa saja peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang wajib diketahui tersebut? Berikut ulasannya.

7+ Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo Yang Wajib Diketahui

#1. Benteng Fort Rotterdam

Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo
Benteng Fort Rotterdam
Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang wajib diketahui pertama yaitu Benteng Fort Rotterdam. Benteng ini dibangun oleh raja ke-9 Kerajaan Gowa pada tahun 1545 masehi dengan bahan dasar tanah liat.

Kemudian pada masa pemerintahan raja ke-14 Kerajaan Gowa, benteng ini dipungar kembali dengan mengunakan bahan dasar batuan padas yang diperoleh langsung dari Pegunungan Karst di kawasan Maros.

Awalnya, Benteng Fort Rotterdam ini bernama " Benteng Ujung Pandang ". Namun, setelah bangsa Belanda berhasil menjajah daerah Sulawesi Selatan, Nama " Benteng Ujung Pandang " diganti menjadi " Benteng Fort Rotterdam ".

Penduduk lokal sering juga menyebut " Benteng Fort Rotterdam " ini dengan sebutan " Benteng Panyyua " atau " Benteng Penyu ". Pasalnya, benteng ini mempunyai bentuk mirip seperti penyu jika dilihat dari atas.

BACA JUGA: 6+ Makanan Khas Jeneponto (Sulsel) Yang Bisa Membuatmu Ketagihan!!

#2. Masjid Katangka

Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo
Masjid Katangka
Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang wajib diketahui berikutnya yaitu Masjid Katangka. Namun kini, masjid yang diperkirakan dibangun pada tahun 1603 masehi ini lebih sering disebut " Masjid Al-Hilal ".

Penamaan " Masjid Katangka " yang secara administratif berada di Desa Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa ini berasal dari bahan dasar pembuatan masjid tersebut yaitu kayu Katangka.

Walaupun masjid yang berada di sebelah utara Komplek Makam Sultan Hasanuddin ini memiliki tampilan yang sederhana, namun masjid ini dipercayai sebagai salah satu masjid tertua di Sulawesi Selatan.

#3. Batu Pallantikang

Sesuai dengan namanya, Batu Pallantikang atau Batu Pelantikan adalah sebuah batu andesit yang digunakan sebagai tempat pengambilan sumpah oleh raja baru di Kerajaan Gowa Tallo pada masa itu.

Hal ini dikarenakan, Batu Pallantikang atau Batu Pelantikan dipercaya mempunyai tuah, karena batu ini diyakini sebagai batu yang berasal dari khyangan. Sampai sekarang, batu ini masih berada di tempat aslinya.

#4. Kompleks Pemakaman Katangka

Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo
Kompleks Pemakaman Katangka
Disekitar area Masjid Katangka, terdapat juga sebuah komplek pemakaman dari raja-raja Gowa Tallo, keturunan raja-raja, dan keluarga kerajaan lainnya, serta pemuka agama, yaitu Kompleks Pemakaman Katangka.

Makam raja-raja Gowa Tallo di Kompleks Pemakam Katangka ini sangat mudah dikenali, karena makam raja Gowa Tallo beratapkan dengan kubah. Sedangkan, makam keturunan raja, keluarga raja, dan pemuka agama hanya ditandai dengan batu nisan.

#5. Makam Syekh Yusuf

Syekh Yusuf dikenal sebagai salah satu ulama besar yang hidup di jaman kolonial Belanda. Dimana, pengaruhnya sangat besar bagi perlawanan penduduk Kerajaan Gowa Tallo terhadap penjajahan Belanda.

Hal ini membuat pihak kolonial Belanda mengasingkannya ke beberapa tempat seperti Srilangka, Cape Town, Afrika Selatan. Setelah beberapa tahun meninggal dunia, jenazah Syekh Yusuf dibawa pulang dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Katangka.

#6. Benteng Somba Opu

Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo
Benteng Somba Opu
Sama seperti Benteng Fort Rotterdam, Benteng Somba Opu yang berada di Desa Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa ini juga dibangun oleh raja ke 9 Kerajaan Gowa Tallo pada abad ke-16 masehi.

Pada masa jayanya, tempat yang satu ini pernah menjadi salah satu pusat perdagangan di Gowa Tallo, dimana pada saat itu, rempah-rempah diperjualbelikan oleh para pedagang dari berbagai belahan dunia.

Namun sayang, pada tahun 1669 masehi, VOC menghancurkan benteng ini, dan membiarkannya terendam. Kemudian pada tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh beberapa ilmuan yang berkunjung ke lokasi benteng ini.

Pada tahun 1990, benteng ini berhasil direkonstruksi ulang sehingga terlihat lebih bagus lagi. Dan sekarang, Benteng Somba Opu sudah menjadi salah satu tempat wisata sejarah di Sulawesi Selatan yang menarik dikunjungi.

#7. Istana Balla Lompoa

Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang wajib diketahui terakhir yaitu Istana Balla Lompoa. Istana yang kini berada di Desa Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa ini didirikan oleh raja ke-35 Kerajaan Gowa.

Sekarang, istana yang memiliki 54 tiang dan 10 jendela ini difungsikan sebagai museum dengan nama " Museum Balla Lompoa " untuk menyimpan beberapa benda bersejarah dari Kerajaan Gowa Tallo.

Akhir Kata

Nah, itulah beberapa peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang wajib diketahui. Semoga artikel ini bisa menambah wawasanmu. Baca juga 20+ Tempat Wisata di Maros (Sulawesi Selatan) Yang Direkomendasikan Dikunjungi!!.